Terapkan DPP, Desa Bongkasa Pertiwi Diharapkan Jadi Contoh Bangun Koperasi Desa Berbasis Sains
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengungkapkan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menggunakan Data Desa Presisi (DDP) untuk memperkuat prioritas bisnis pada bidang produksi, distribusi dan industri.
Pasalnya dengan fokus tersebut, Kopdes/Kel Merah Putih, membutuhkan data desa yang akurat, aktual, dan relevan sebagai basis data.
Baca Juga: KKP Buka 24 Jam Pengaduan pada Layanan Izin Pemanfaatan Ruang Laut
"Sehingga, kita menggunakan Data Desa Presisi (DDP) yang merupakan metode pendataan untuk memetakan kondisi, kebutuhan, dan potensi riil setiap desa. Metode tersebut merupakan temuan Institut Pertanian Bogor," ungkap Wamenkop Ferry yang juga Koordinator Ketua Pelaksanaan Harian Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih, dikutip dari siaran pers Kemenkop, Kamis (5/6).
Saat melakukan Kick-Off Kopdes Merah Putih berbasia Data Presisi (DDP), di Desa Bongkasa Pertiwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, bagi Wamenkop, basis data desa yang akurat merupakan hal fundamental dalam penyusunan peta jalan dan penguatan Kopdes Merah Putih untuk mampu menjadi instrumen hadirnya kesejahteraan rakyat di desa.
"Gerakan Kopdes berbasis data desa presisi lebih terukur, terarah, dan tepat sasaran dalam mengatasi kemiskinan dan pengangguran di desa," ucap Wamenkop.
Menurut Wamenkop, DDP menjadi jawaban pula bahwa Kopdes Merah Putih sangat membuka partisipasi rakyat desa, bersifat bottom up bahkan dari mulai pendataan yang digunakan untuk mengungkap potensi desa dan rencana usaha yang akan dikembangkan Kopdes/Kel Merah Putih.
"Data Desa Presisi menjadi jawaban pula atas kekhawatiran berbagai pihak yang menengarai Kopdes Merah Putih hanya bersifat top down," kata Wamenkop.
Wamenkop berharap Desa Bongkasa Pertiwi yang dijadikan pilot project penerapan Data Desa Presisi untuk Kopdes Merah Putih, menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di Indonesia bagaimana membangun koperasi desa berbasis sains.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
(责任编辑:休闲)
- Gandeng BPOM dan Pemprov NTT, Bentoel Group Bantu 10 UMKM Lewat Program Bangun Karya
- Apakah Alzheimer Bisa Disembuhkan? Ini Penjelasannya
- BYD Indonesia Angkat Bicara soal 20 Diler BYD Bangkrut
- Anindya Bakrie Dukung GSN Majukan Pertumbuhan Ekonomi RI
- Penimbun BBM Kena Grebek Satgas K5
- Yang Wajib Kamu Ketahui Penyakit Pascabanjir
- Kru TV One Korban Kecelakaan Mobil di Tol Pemalang
- KPK Dalami Pengajuan PMD Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Tanah di Rorotan Jakut
- 7 Kebiasaan yang Bikin Susah Hamil, Salah Satunya Malas Gerak
- Ini Kata Abdul Mu’ti tentang Wajib Belajar 13 Tahun yang Bakal Mulai Diterapkan 2025
- Kebiasaan yang Membuat Sering Sakit, Gigit Kuku dan Kurang Minum
- Link dan Cara Daftar PPPK Kemenag 2024, Dibuka Hari ini 22 Oktober
- Bakal Disebar Lagi, Ini yang Terjadi Jika Digigit Nyamuk Wolbachia
- Catat, Ini 4 Isu Utama Pendidikan yang Perlu Diatensi Menteri Baru
- Prabowo: Kami Tak Malu
- Charnic Capital (NICK) Caplok 99,8% Saham PT Energindo Nusantara, Segini Nilainya
- Wow! KPK Taksir Potensi Kerugian Negara Pengadaan Komputer dan Laptop di PT INTI Capai Rp120 Miliar
- Thailand Kian Manjakan Turis, Imigrasi Kini Pakai Sistem ETA Canggih
- Ditkrimsus Polda Metro Jaya Rampungkan Pemberkasan Firli Bahuri
- 5 Alasan Kamu Harus Makan Tempe, Bukan Cuma Enak dan Murah