KKB Minta Tebusan Rp 5 Miliar, Mahfud MD: yang Penting Pilot Selamat
JAKARTA,quickq充值多少 DISWAY.ID--Pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens hingga kini masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sejak Februari 2023.
Belum lama ini, KKB meminta uang tebusan sebesar Rp5 Miliar untuk membebaskan pilot Susi Air tersebut.
Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan saat ini proses penyelamatan pilot asal Selandia Baru itu akan terus diupayakan.
BACA JUGA:Ditemukan Alat Bukti Hingga Kasus Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Naik Penyidikan, Karopenmas Beri Penjelasan
"Ya itu semua masih dalam proses. Yang penting satu, pilot itu harus selamat. yang kedua TNI dan Polri bertindak profesional," kata Mahfud kepada wartawan di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Juli 2023.
Selain itu, dia menekankan, pihak asing tak boleh ikut campur dalam proses penyelamatan Phillip.
"Yang ketiga tidak boleh ada campur tangan asing, campur tangan negara lain dalam kasus ini. Itu prinsipnya. Sekarang terus berproses," tegas Mahfud.
Sebagai informasi, KKB di bawah pimpinan Egianus Kogoya mengancam akan menembak Philips pada Sabtu, 1 Juli 2023 lalu, setelah berakhirnya batas negosiasi yang mereka berikan.
BACA JUGA:Panji Gumilang Tegaskan NII Sudah Selesai, Minta Al Zaytun Tak Dikait-Kaitkan Lagi
Kemudian, Kepolisian Daerah (Polda) Papua mengungkap bahwa KKB pimpinan Egianus Kogoya meminta tebusan uang sebanyak Rp 5 miliar untuk membebaskan Pilot Susi Air, Philip Mark Merthens.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan permintaan tersebut dipenuhi untuk keselamatan.
"Kalau permintaannya itu kita penuhi demi keselamatan semuanya," ujar Yudo seusai pertemuan dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Wapres, Selasa, 4 Juli 2023.
Hingga saat ini pilot Susi Air belum dieksekusi dan pimpinan OPM mengatakan bahwa, ‘dia masih sehat bersama Egianus Kagoya’. -Tangkapan layar twitter @PapuaWeb -
Yudo menyebutkan langkah pemerintah menuruti permintaan KKB bukan preseden buruk karena dilakukan sebagai upaya kemanusiaan dan keselamatan.
- 1
- 2
- »
下一篇:Infografis: 15 Jenis Kurma Populer di Dunia dan Ciri
相关文章:
- VIDEO: Bagaimana Jika Tak Sengaja Mimpi Basah saat Berpuasa?
- Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Dilakukan di AS
- VIDEO: Tradisi Bakar Patung Jerami Sambut Musim Semi di Polandia
- 全球服装设计最好的大学有哪些?
- Catat, 5 Hal yang Perlu Orang Tua Perhatikan Sebelum Pijat Bayi
- Bareskrim Polri Bakal Periksa Saksi Ahli Agama hingga ITE Terkait Kasus Panji Gumilang Besok
- Detail Sulam yang Menawan ala Tandamata di Metro Festive Raya
- Aturan Penghapusan LPSDK Tidak Akan Revisi Sebelum Disahkan, KPU: Kami Tetap Konsisten
- Polri Pastikan Tak Ada Anggota Divhubinter Terlibat Pemerasan WN Kanada
- Tren Baju Lebaran 2024, Dominasi Warna Pastel dan Look Santai
相关推荐:
- Benarkah Pamer di Media Sosial Bisa Sebabkan Penyakit 'Ain?
- Eks Menkominfo Johnny Plate Jalani Sidang Putusan Sela Kasus BTS Hari Ini
- Soal Kasus Penculikan Seorang Perempuan di Tabanan, Menteri Bintang Sambangi Kepolisian
- Minim Nyeri dengan Teknik Minimal Invasif pada Operasi Bypass Jantung
- Polri Pastikan Tak Ada Anggota Divhubinter Terlibat Pemerasan WN Kanada
- VIDEO: Melihat Konsep Taman Hiburan Bertema Dragon Ball di Arab Saudi
- Tak Undang Relawan Anies Baswedan, NasDem: Mereka Milik Semua Partai Koalisi
- Mayapada Hospital & Syneos Health Dorong Uji Klinik Kelas Dunia
- PDIP Sebut Gibran Anak Ingusan, PSI : Sangat Tidak Etis!
- Setelah 25 Tahun, Desainer Pierpaolo Piccioli Mundur dari Valentino
- INFOGRAFIS: Daun Pandan, Si Harum yang Serbaguna
- FOTO: Nikmatnya Berbuka Puasa di Sentra Kuliner Kramat
- VIDEO: Mesaharati Suriah Jaga Tradisi Bangunkan Sahur di Damaskus
- 30 Merk Kurma Israel yang Diharamkan MUI, Cek Dulu Sebelum Beli
- Denny Indrayana Dipolisikan, Anies: Jangan Sampai Nanti Orang Takut Berpendapat
- Benarkah Kita Butuh Makanan
- Resep Es Teler Segar untuk Berbuka Puasa
- Apakah Kopi Aman Diminum Setiap Hari?
- Apakah Berenang dan Menyelam Bisa Membatalkan Puasa?
- Waduh! Kasus TPPO di NTT Sudah Darurat, Dari 1900 Jenazah Sejak 2020