Cegah Narkoba Masuk Lapas, Kemenkumham Jabar Punya Jurus 'Feeling Security'
Kemenkumham Jawa Barat menginstruksikan kepada jajaran sipir agar menerapkan "Feeling Security" atau keamanan dengan perasaan curiga ke seluruh barang yang dibawa pengunjung untuk mencegah masuknya peredaran narkotika dan obat-obatan (narkoba) ke lapas yang selama ini modusnya bermacam-macam."Feeling Security ini yang harus kita tanamkan ke semua petugas," ujar Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat, Indro Purwoko saat acara buka bersama di Lapas Kabupaten Garut, Kamis (31/5/2018).
Ia menuturkan, banyak modus pengunjung yang ingin memasukan narkoba ke Lapas seperti melalui kemasan mi instan bahkan menggunakan kulit kacang. Namun upaya peredaran narkoba itu, kata dia, berhasil terungkap oleh jajaran petugas Lapas yang sensitif dan curiga terhadap barang yang dibawa pengunjung tersebut.
"Tentunya ini menjadi prestasi yang harus kita apresiasi dan pasti kita beri penghargaan," katanya.
Ia menyampaikan, munculnya berbagai modus peredaran narkoba ke dalam Lapas tersebut telah menjadi perhatian serius Kemenkumham untuk meningkatkan penjagaan. Upayanya, lanjut dia, selain pemeriksaan yang sudah diberlakukan, juga diterapkan "Feeling Security" dengan selalu mengawasi setiap gerak-gerik orang dan memeriksa secara teliti setiap barang yang masuk Lapas.
"Misalkan 'feeling' keamanan itu ada mi instan, kita harus curiga, kemudian ada mundar-mandir ini apa yang dilakukan orang, ini yang harus didalami," imbuhnya..
Ia menambahkan, jajaran Lapas akan selalu berkoordinasi dengan kepolisian apabila menemukan narkoba untuk selanjutnya diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Tindak lanjutnya kepolisian, barang bukti sama tersangkanya kita serahkan ke polisi," katanya.
Ia menegaskan, masyarakat maupun penghuni Lapas agar tidak melakukan tindakan pelanggaran hukum atau mengedarkan narkoba karena akan mendapatkan sanksi pidana.
"Siapapun jangan coba-coba," pungkasnya. (HYS/Ant)
下一篇:KPK Terima Uang Rp2 Miliar Cash dari Fayakhun
相关文章:
- Wapres Imbau Umat Muslim Hati
- Dengarkan Anak Muda, SBY: Banyak Pemimpin Sama dengan Banyak Matahari, Akan Menyebabkan Kekacauan
- Mengapa Gelar Pope Dipanggil Paus di Indonesia? Umat Katolik Wajib Tahu
- Gelar Miss Universe Argentina Dicabut dari Magali Benejam
- FOTO: Salinan Al
- Mengapa Gelar Pope Dipanggil Paus di Indonesia? Umat Katolik Wajib Tahu
- Komitmen Tekan Emisi Karbon, PGN
- 10 Remaja Pelaku Perang Sarung Di Pesanggrahan Ditangkap Polisi, Ngaku Ingin Viral
- FOTO: Terapi Menyentuh Alpaka untuk Lansia dan Difabel di Irlandia
- BSSN Lakukan Pengamanan Siber di Event Multilateral HLF MSP dan IAF di Bali
相关推荐:
- Mengenal Anestesi: Cara Kerja, Jenis, dan Risiko yang Perlu Diketahui
- Pria Petamburan Ngamuk Rusak Tempat Laundry Diciduk Polisi, Gara
- Viral Pengemudi Ojol Vs Pemobil Baku Hantam Di Tanjung Duren, Polisi Turun Tangan
- Hukuman SYL Diperberat, 12 Tahun Penjara dalam Putusan Banding
- Penumpang Disengat Kalajengking di Area Pengambilan Bagasi Bandara
- Neurorestorasi, Inovasi Canggih Pemulihan Stroke di Tahir Neuroscience
- Rekomendasi 5 Obat Herbal Pereda Nyeri, Cenat
- Hingga Awal 2025, Dinkes Jakarta Temukan 214 Kasus ISPA Akibat HMPV
- Bolehkah Langsung Makan Nasi Saat Buka Puasa? Ini Kata Dokter
- Kronologi Siswa SD di Bandung Meninggal Dunia Imbas Gempa Bumi Bandung
- Strategi & Analisis Octa Broker untuk Prospek Trading Minyak Bumi 2025
- Kasus Pelecehan Seksual, Uber Dituntut US$1,9 Juta
- Bayar Rp9,8 M untuk 3 Menit Melayang di Luar Angkasa, Berani Coba?
- Akhiri Pelarian, Bupati Tulungagung Serahkan Diri ke KPK
- 7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula, Sering Lapar hingga Kerutan Wajah
- VIDEO: Jodoh Cerminan Diri: Perbaiki Diri, Perbaiki Jodoh
- Ribuan Personel Polisi Dikerahkan Jelang Debat Pemilu 2024
- Besok, SYL Diperiksa Dugaan Pemerasan oleh Firli Bahuri
- Dukung Transisi Energi Bersih, PLN Icon Plus Hadir di Mandalika EV Experience
- VIDEO: Tentang Al