Batas Wajar Bagi Kenakalan Anak, Apakah Ada?
Banyak orang yang menganggap bahwa nakal dan perilaku bully adalah dua hal yang berbeda. Tapi, tak sedikit juga yang menganggapnya sama.
'Namanya juga anak-anak, wajar nakal sedikit'. Kalimat itu sering keluar saat kasus perundungan muncul, utamanya yang terjadi di lingkup sekolah. Perilaku bullydianggap wajar dan tak ubahnya kenakalan anak pada umumnya.
Dari sana, kita jadi bertanya-tanya, adakah batas wajar kenakalan anak? Bagaimana membedakan kenakalan biasa yang dianggap wajar oleh banyak orang dengan perilaku bully?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika yang dilakukan sudah mengganggu fisik orang lain, psikis anak lain, itu sudah kekerasan, sudah bullying," kata Aninda saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (14/11).
Jika sudah sampai memicu kekerasan, maka tak ada satu pihak pun yang berhak mewajarkannya sebagai kenakalan anak-anak pada umumnya. Semua pihak harus mengakui bahwa apa yang dilakukan si anak adalah kenakalan yang menjuru ke perilaku bullying.
"Batasan-batasannya harus fair, karena sebenarnya, ya, tidak wajar juga mewajarkan kenakalan anak," kata dia.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh konsultan psikologi anak dari Kancilku Bernadette Cindy Leo. Ia menyebut bahwa apa pun bentuknya, tak ada kenakalan yang wajar. Nakal sendiri merupakan perilaku yang kurang sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku di lingkungan tersebut.
Jadi, jika perilaku anak mulai tak sesuai dengan norma, maka sudah masuk ke dalam tahap tidak wajar. Apa pun bentuknya, lanjut Bernadette, mewajarkan kenakalan anak adalah hal yang salah.
![]() |
"Jadi orang dewasa sangat tidak pas kalau mewajarkan hal-hal yang tidak sesuai norma. Kan, yang membuat aturan orang dewasa. Ketika si anak berperilaku yang tidak sesuai, ya, harus disalahkan, diedukasi bahwa mereka salah," kata Bernadette saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Mentoleransi perilaku anak, terutama yang sudah menjurus ke arah bullying, bisa membuat anak merasa superior dan mendapatkan dukungan. Efeknya, lanjut Bernadette, mereka jadi tak merasa bersalah dan menganggap apa yang dilakukannya adalah benar, meski harus menyakiti teman-temannya.
Bernadette juga mengingatkan bahwa perilaku bullyingterjadi karena berbagai faktor. Mulai dari pola asuh orang tua, aturan dan batasan yang ditetapkan di lingkungannya, pertemanan, hingga paparan media sosial.
Namun ia menegaskan bahwa akar semuanya tetap berada di keluarga, utamanya orang tua. Pasalnya pola asuh orang tua akan membentuk karakteristik si anak.
Lihat Juga :![]() |
"Apakah anak ini jadi pem-bully, korban bully, atau justru bertindak normal dan baik-baik saja. Semua tergantung orang tua," ujar Bernadette.
Bullyingsendiri bukannya tidak bisa dihilangkan. Perilaku ini bisa dihilangkan tergantung pada konsekuensi yang diberikan terhadap pelaku. Bertindak tegas, baik itu orang tua, lingkungan sekitar hingga sekolah, adalah hal yang harus dilakukan.
Kerja sama antara sekolah dan orang tua juga penting untuk dilakukan. Jika dibutuhkan, kerja sama dengan profesional seperti psikolog juga bisa membantu.
"Jadi bukan dibiarkan dan menggunakan kata nakal itu wajar, tapi harus ditangani. Libatkan ahli mulai dari konselor hingga psikolog agar tahu akar masalah perilaku bullyini munculnya dari mana," kata dia.
下一篇:Industri Global Akan Pusing, China Mau Terapkan Sistem Pelacakan Magnet Tanah Jarang
相关文章:
- Wapres Bersyukur Banyak Masyarakat Non Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal
- 南加州大学电影艺术学院好吗?
- Khawatir Gelombang PHK, APINDO Soroti Kenaikan Tarif Listrik dan Gas Industri di Kota Batam
- 80 Persen Masyarakat Indonesia Paling Semangat untuk Divaksin
- 5 Minuman Ini Bantu Bakar Lemak Jika Diminum Sebelum Tidur
- 日本艺术类留学好不好,这些优势你知道吗?
- Soal Pj Gubernur DKI Jakarta Pengganti Anies, Ini 2 Nama Usulan Bamus Betawi
- Cair Bulan Depan! Cek Jadwal Lengkap Pembagian Dividen Rp1,05 Triliun BSI (BRIS)
- 5 Dekan Bersaing Ramaikan Bursa Calon Rektor UI 2024
- PGI Usulkan Mendiang Buya Syafii Maarif Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
相关推荐:
- Heboh Roti Pakai Pengawet Kosmetik, Berapa Umur Simpan Roti yang Aman?
- Satu Dekade NMAX jadi Pelopor Inovasi yang Sukses Ciptakan Trend Setter
- 日本大学摄影专业,这些你都了解吗?
- 筑波大学世界排名情况怎么样?
- Pemkab Manggarai Barat: Jangan Ujug
- Khawatir Gelombang PHK, APINDO Soroti Kenaikan Tarif Listrik dan Gas Industri di Kota Batam
- PN Kabulkan Keberatan Grab Jadi Momentum Perbaikan Relevansi Hukum Bisnis Digital
- 墨尔本大学景观建筑排名情况如何?
- Ini 4 Dampak Kecanduan Video Porno, Percintaan Bisa Hancur
- 数字媒体技术留学去哪个国家比较好?
- Satgas Judi Online Resmi Dibentuk Presiden, Berikut Tugas dan Fungsinya
- Elite PDIP Kasih Sinyal Anies akan Merapat di Pilkada Jabar, Ini Bocorannya
- INFOGRAFIS: Negara Asia Ini Bebas Visa untuk Paspor Indonesia
- Cardiac Emergency Mayapada Hospital, Solusi Kegawatdaruratan Jantung
- 1 Tersangka Baru Pengeroyokan Pati Diamankan, Total 4 Pelaku Diringkus
- Buku Catatan Hasto Kristiyanto Belum Dikembalikan, KPK Buka Suara
- KemenpanRB: ASN yang Lajang akan Pindah ke IKN Tahap Awal
- BEI Putuskan Gembok Saham Xolare RCR (SOLA), Ini Pemicunya
- Bacaan Niat Mandi Junub Setelah Bercinta Lengkap dengan Artinya
- Cak Imin Minta Komisi II DPR RI Turut Verifikasi Soal Pencatutan NIK di Pilkada Jakarta